1.Oscar, the cat: (Mampu Menebak Kematian Pasien yg Akan Datang)
Oscar adalah seekor kucing di lantai 3 pusat rehabilitasi di Providence, Rhode Island.Tempat itu merawat penderita Alzheimer,parkinson,dan berbagai penyakit lain di mana sang penderita bisa menemui ajal nya kapan saja dalam waktu yg tidak bs di tentukan.
Setelah sekitar 6 bulan,para staff mulai menyadari ada kejanggalan pada oscar. Oscar masuk ke ruangan yg dia mau lalu mulai mengendus-ngendus dan mengamati pasien dan selanjutnya tidur di dekat pasien tersebut. Yang mengejutkan para perawat di sana adalah pasien yg di hampiri Oscar pasti meninggal dalam kurun waktu 2-4 jam kemudian setelah kedatangan nya.
Salah satu dari kejadian pertama melibatkan seorang pasien yg memiliki semacam gumpalan darah di kaki nya.Oscar datang dan melingkarkan badan nya di kaki pasien tersebut dan tetap di situ sampai pasien tersebut meninggal beberapa jam kemudian. Ada kejadian lain di mana dokter telah menetapkan waktu kematian seorang pasien berdasarkan pada kondisi pasien.
Oscar membuktikan bahwa prediksi dokter tersebut 10 jam terlalu awal. Karena begitu Oscar mengunjungi nya pasien tersebut meninggal 2 jam kemudian dan dokter tersebut cuma bisa tercengang.
Ketelitian Oscar's yang telah terbukti pada 25 kejadian akhir nya di percaya oleh pimpinan staff untuk menciptakan suatu protokol tidak biasa dan mungkin sulit dipercaya. Setiap Oscar ditemukan sedang tidur dengan seorang pasien, staff akan menghubungi anggota keluarga sang pasien untuk memberitahu mengenai kematian yang akan segera terjadi.
Kemampuan Oscar untuk memprediksi jam jam terakhir kehidupan manusia ini membingungkan banyak orang dan dideskripsikan oleh Dr.David Doza bahwa Oscar adalah kucing yg tidak mau berteman pada orang hidup. Salah satu contoh nya yg di tulis dalam artikel NEJM. Ketika ada seorang pasien wanita tua yang ditemani oleh Oscar, Dokter menyuruh Oscar untuk keluar dan Oscar mengeluarkan suara mendesis seperti ular derik yg seakan mengatakan "Tinggalkan Aku Sendiri".
2.Tama,Kucing Kepala Stasiun
Seekor kucing bisa mendatangkan pemasukan sampai 1,1 miliar yen atau sekitar Rp 99,18 miliar per tahun bagi sebuah kota kecil di Jepang. Tama adalah seekor kucing tortoiseshell yang lahir dan hidup di stasiun kereta api Kishi yang tanpa kepala stasiun di Kinokawa, Provinsi Kishigawa, Jepang barat.
Karena itu, Tama menjadi kepala stasiun lengkap dengan seragam perusahaan kereta api Wakayama. Kucing ini tampil di stasiun saat kereta api lewat, berjalan seperti layaknya kepala stasiun kereta api. Aksi Tama ini mengundang ribuan turis datang ke sana.
Menurut Katsuhiro Miyamoto, profesor pada Sekolah Akuntansi Universitas Kansai, yang meneliti dampak berganda dari kehadiran Tama sebagai kepala stasiun, menyebutkan ada dana sebesar 1,1 miliar yen pada tahun 2007 yang mengalir ke Kinokawa. Selain mereka yang datang, suvenir buku bergambar Tama dan berbagai barang lain bergambar kucing kepala stasiun ini juga laku.
Tama juga disorot oleh stasiun televisi dan publisitas lainnya. Atas semua perannya ini, Tama hanya mendapat gaji dan bonus berupa makanan kucing yang hanya bernilai 280 juta yen per tahun. Padahal, Tama lahir dari seekor kucing yang tersesat, yang dibawa ke stasiun oleh tukang bersih-bersih dan kemudian dipelihara Toshiko Koyama, yang punya toko di dekat situ. Kondisi menguntungkan ini sudah berlangsung sejak Januari 2007
Karena itu, Tama menjadi kepala stasiun lengkap dengan seragam perusahaan kereta api Wakayama. Kucing ini tampil di stasiun saat kereta api lewat, berjalan seperti layaknya kepala stasiun kereta api. Aksi Tama ini mengundang ribuan turis datang ke sana.
Menurut Katsuhiro Miyamoto, profesor pada Sekolah Akuntansi Universitas Kansai, yang meneliti dampak berganda dari kehadiran Tama sebagai kepala stasiun, menyebutkan ada dana sebesar 1,1 miliar yen pada tahun 2007 yang mengalir ke Kinokawa. Selain mereka yang datang, suvenir buku bergambar Tama dan berbagai barang lain bergambar kucing kepala stasiun ini juga laku.
Tama juga disorot oleh stasiun televisi dan publisitas lainnya. Atas semua perannya ini, Tama hanya mendapat gaji dan bonus berupa makanan kucing yang hanya bernilai 280 juta yen per tahun. Padahal, Tama lahir dari seekor kucing yang tersesat, yang dibawa ke stasiun oleh tukang bersih-bersih dan kemudian dipelihara Toshiko Koyama, yang punya toko di dekat situ. Kondisi menguntungkan ini sudah berlangsung sejak Januari 2007
Sumber : http://www.gallerydunia.com/2011/01/kucing-penebak-kematian-manusia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar