Dua buah laptop milik staf juru bicara kepresidenan dan
sejumlah uang milik sekretaris militer kepresidenan raib,
diduga kuat digasak maling. Beredar informasi, pencuri barang
di Wisma Negara (kompleks Istana Kepresidenan) itu telah mengenal seluk beluk
kompleks yang sehari-hari dijaga oleh pasukan pengamanan
presiden (Paspampres)
Juru
Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng membenarkan kejadian
tersebut.
Dia mengakui satu laptop yang hilang milik pribadi staf juru
bicara kepresidenan dan satu lagi inventaris kantor sekretariat
negara. Lalu, sejumlah uang yang hilang milik Sekretaris
Kepresidenan Mayjen Bambang Sutedjo.
Hanya, informasi lain menyebutkan dua laptop yang hilang
masing-masing milik pribagi juru bicara kepresidenan, Andi
Mallarangeng dan Dino Patti Djalal. Andi sendiri mengaku tahu
isi salah satu laptop yang hilang. Konon, isi satu laptop tidak terlalu
penting,bukan menyangkut rahasia negara.
"Isinya hanya laporan tentang berbagai media massa dan
acara-acara kepresidenan. Kami sangat menyesalkan (di kompleks
kepresidenan-red) kehilangan laptop dan uang tersebut," katanya
menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara, Jln. Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin.
Sumber lain menyebutkan, laptop dan uang yang raib itu berada
di almari yang terkunci di lantai dua Wisma Negara. Di tempat
tersebut, sebagai kantor sekretaris kabinet dan dua juru bicara
kepresidenan, Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal. Sedang uang milik
sekretaris militer hilang di ruang kerjanya di bagian lain dalam
kompleks Wisma Negara.
Beredar kabar yang bersifat spekulatif bahwa
pencuri laptop dan uang diduga masih orang dalam atau orang
yang bekerja di lingkungan istana dan mengetahui seluk beluk ruangan.
Diselidiki
Menjawab pertanyaan saat keluar dari Istana Presiden, Kapolri
Jenderal Pol. Sutanto menyatakan, pihaknya sudah mengetahui
adanya kasus tersebut dan saat ini sedang dilakukan
penyelidikan oleh Polisi Sektor Gambir.
Menurut dia, kasus pencurian laptop dan sejumlah uang tidak
harus ditangani oleh penyidik Mabes Polri. Ini dikaitkan dengan
locus (tempat) kejadian yang terdekat dengan Polsek Gambir.
Alasan lainnya, kalau Mabes Polri yang turun langsung menangani
pencurian, bisa ditertawakan wartawan.
"Kehilangan itu Polsek-lah yang menangani. Dan, pencurian bisa
terjadi di mana saja kalau (barang dan tempatnya) nggak
dijaga," tutur Sutanto.
Secara terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPR Yusron Ihza menilai
hilangnya barang-barang penting di Istana Kepresidenan sebagai
bentuk lemahnya pengamanan gedung penting tersebut. "Ini sangat
berbahaya bagi kelanjutan Indonesia, karena barang-barang tersebut
dikhawatirkan ada informasi penting yang hanya diketahui oleh pemerintah
sendiri," katanya di gedung DPR Senayan, Jakarta senin.
Menurut dia, kejadian hilangnya laptop milik staf jubir
kepresidenan tidak bisa didiamkan saja. "Ini luar biasa. Mau
jadi apa negeri ini, kalau maling saja berani "mengobok-obok"
Istana Presiden," ujar adik Mensesneg Yusril Ihza Mahendra itu.
Sumber : http://www.mail-archive.com/baraya_sunda@yahoogroups.com/msg03746.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar