Halaman Utama

Kamis, 03 Februari 2011

Mata Uang Indonesia 1950-1956


Seri Republik Indonesia Serikat (1950)
Terdiri dari pecahan 5 dan 10 rupiah 


Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) yang bertanggal 1 Djanuari 1950 ini merupakan seri pengganti uang ORI, dicetak oleh Thomas De La Rue and Co. Ltd. London dan ditandatangani oleh
Mr. Sjafruddin Prawiranegara.


Seri yang beredar hanya terdiri dari 2 pecahan yaitu 5 dan 10 rupiah. Dalam kondisi biasa (bukan UNC) kedua pecahan ini sangat mudah ditemukan dan hanya berharga puluhan ribu rupiah saja.

Pecahan 5 rupiah bernomor seri D/1 sampai dengan D/11 sedangkan pecahan 10 rupiah dari E/1 sampai dengan E/19. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pecahan 5 lebih sedikit beredarnya dibanding pecahan 10. 

Seri RIS 5 dan 10 rupiah 

Selain kedua pecahan tersebut, terdapat juga seri specimen yang bernomor seri 000000 dan seri proof yang terdiri dari pecahan 5, 10, 25, 50 dan 100 rupiah yang rencananya dicetak oleh Security Banknote Company yang mencetak seri pemandangan alam 1951 dan 1953. 

  
RIS 100 rupiah Proof (SBNC)


 
 RIS 10 rupiah specimen (TDL and Co)

  
RIS specimen bernomor seri 000000

 

Kesimpulan seri RIS
1. Sukar untuk mencari kondisi UNC nya
2. Harga pecahan 5 rupiah lebih mahal dibandingkan 10 rupiah
Seri Pemandangan Alam I 1951 dan Seri Pemandangan Alam II 1953
Terdiri dari pecahan 1 dan 2,5 rupiah


Disebut seri pemandangan alam I karena pada tahun 1953 juga diterbitkan seri pemandangan alam II dengan gambar yang sama tetapi beda tanda tangan. Seri pertama ini ditandatangani oleh Mr. Sjafrudin Prawiranegara bertahun 1951 dan yang kedua oleh Drs. Soemitro Djojohadikoesoemo bertahun 1953. Kedua seri ini dicetak oleh Security Banknote Company.


Jenis proof pemandangan alam I, perhatikan perbedaannya bila dibandingkan dengan jenis yang beredar antara lain angka 1 dan 2,5 yang lebih besar, adanya tulisan Security Banknote Company di bagian bawah, gambar pohon kelapa yang berbeda serta adanya burung garuda pada sisi kanan pecahan 1 rupiah. 

Bentuk specimen dari pecahan 2,5 rupiah (1951)

 
 Bentuk uncut dari pecahan 1 rupiah (1953) 

Seri Kebudayaan 1952
Terdiri dari pecahan 5, 10, 25, 50, 100, 500 dan 1000 rupiah


Seri kebudayaan adalah seri pertama yang dicetak oleh Bank Indonesia, sehingga mempunyai nilai sejarah yang kental.

Pecahan 5 rupiah:

Terdiri dari 3 variasi nomor seri yaitu 1 huruf , 2 huruf dan 3 huruf.
Pecahan 5 rupiah seri kebudayaan 1952 variasi 1,2 dan 3 huruf

Pecahan 10 rupiah: 

Terdiri dari 3 variasi nomor seri yaitu: Percetakan Johan Enschede en Zonen (JEZ) 2 huruf, JEZ 3 huruf dan Pertjetakan Kebajoran 3 huruf.
Pecahan 10 rupiah seri kebudayaan 1952 lengkap dengan variasi nomor seri

Pecahan 25 rupiah:

Juga terdiri dari 3 variasi yaitu JEZ 2 huruf, JEZ 3 huruf dan Pertjetakan Kebajoran 3 huruf. 

Pecahan 25 rupiah seri kebudayaan 1952 lengkap dengan variasi nomor seri

Pecahan 50 rupiah:
Terdiri dari 2 variasi nomor seri yaitu 2 huruf dan 3 huruf. 
Pecahan 50 rupiah 1952 dengan 2 variasi nomor seri 

Pecahan 100 rupiah: 

Terdiri dari 2 variasi, yaitu 2 huruf yang lebih sulit ditemukan dan 3 huruf yang lebih mudah didapat.


Pecahan 100 rupiah 1952 lengkap dengan 2 variasi nomor seri


 
 Bagian depan uang asli (atas) dan palsu (bawah), pada yang palsu kertas licin dan gambar muka lebih kasar.

  
Lebih mudah mengenali keaslian uang dari sisi bagian belakang, dimana tanda air yang palsu (bawah) tampak jelas walaupun tidak diterawang. 

Pecahan 500 rupiah:

Juga terdiri dari variasi 2 huruf (sedikit lebih sukar) dan 3 huruf. Pecahan ini mempunyai nomor seri yang dimulai dengan huruf X sehingga sering diartikan sebagai seri pengganti. Sepengetahuan saya belum pernah saya melihat nomor seri yang dimulai selain dari huruf X.

Pecahan 500 rupiah 1952 variasi dua dan tiga huruf

Pecahan 1000 rupiah: 

Merupakan pecahan tertinggi dari seri ini, bergambar patung relif Hindu yang sangat menarik.  Perbedaan antara asli dengan yang palsu selain terletak pada tanda airnya seperti yang saya jelaskan pada pecahan 100, juga terletak pada nomor serinya dimana yang palsu biasanya terdiri dari 2 huruf. Terdapat dua variasi nomor seri yaitu 2 huruf dan 3 huruf dan selalu dimulai dengan huruf W. Patut diingat bahwa tidak seperti pecahan lainnya dimana variasi 2 huruf lebih sulit ditemukan, pada pecahan ini justru variasi 3 huruf yang lebih sulit didapatkan.

Pecahan 1000 rupiah 1952 variasi dua dan tiga huruf 

Saya sertakan juga perbandingan gambar yang asli (atas) dengan yang palsu (bawah). Perhatikan tanda airnya yang terlihat dengan jelas dari bagian belakang.


Perbandingan yang asli (atas) dan palsu (bawah)
 
Bentuk-bentuk SPECIMEN
Seri kebudayaan 1952 juga terdapat dalam bentuk SPECIMEN dan PROOF yang bernomor seri 012345 dan 067890 bukannya 000000 seperti pada seri2 yang lain. 

 
Pecahan 5 rupiah 1952 SPECIMEN tanpa nomor seri

 
 Pecahan 25 rupiah PROOF bernomor seri 012345-067890 . .
 
 Pecahan 100 rupiah 1952 PROOF . .

   
Pecahan 500 rupiah 1952 PROOF, perhatikan perbedaan warna antara keduanya . .

Kesimpulan dari seri kebudayaan 1952 :
a. Memiliki corak yang sangat menarik dan diburu oleh banyak kolektor mancanegara.
b. Terdapat jenis palsunya untuk pecahan 100 dan 1000 rupiah.
c. Memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi untuk kondisi UNC nya
d. Terdapat bentuk-bentuk SPECIMEN dan PROOF yang sangat langka
e. Urutan tingkat kesulitan (untuk kondisi UNC) :
1. Pecahan 1000 rupiah asli, terutama untuk variasi 3 huruf
2. Pecahan 100 rupiah asli
3. Pecahan 500 rupiah
4. Pecahan 50 rupiah
5. Pecahan 5 rupiah variasi 1 huruf
6. Pecahan 25 rupiah
7. Pecahan 5 rupiah variasi lainnya
8. Pecahan 10 rupiah
9. Pecahan 100 dan 1000 rupiah palsu

SERI SUKUBANGSA 1954 dan 1956
Terdiri dari pecahan satu dan dua setengah rupiah, relatif mudah didapatkan dan berharga tidak terlalu mahal.
Seri Sukubangsa 1954 di tandatangani oleh Dr. Ong Eng Die 

  
Seri sukubangsa 1954, terdiri dari pecahan 1 dan 2,5 rupiah
Seri Sukubangsa 1956 ditandatangani oleh Mr. Jusuf Wibisono,
 
 
Seri Sukubangsa 1956 terdiri dari pecahan 1 dan 2,5 rupiah
Seri sukubangsa merupakan seri yang paling mudah ditemukan, bahkan bentuk gepokannyapun juga masih banyak tersedia,  Pecahan 
1 rupiahnya karena bergambar perempuan jawa yang cantik maka seringkali dipakai sebagai mas kawin.
 
Sumber : http://pengetahuan-dunia-nobri.blogspot.com/2010/09/mata-uang-indonesia-1950-1956.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://jupitterpandawa.blogspot.com/

Silahkan masukan comentar anda

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...