Jupitter Tips _ Kebiasaan mengonsumsi minyak zaitun ternyata mampu menurunkan resiko terkena kanker payudara. Kandungan minyak zaitun berupa lemak tak jenuh berantai tunggal, vitamin E dan polifenol memiliki khasiat menurunkan risiko terkena kanker payudara.
Kanker payudara termasuk penyakit yang memiliki kaitan erat dengan pola makan. Sejak lama para ahli telah mengetahui pola makan seseorang terkait dengan risiko terjadinya kanker payudara.
Selain anjuran untuk menghindari makanan tinggi lemak, para ilmuwan kini menyarankan para wanita untuk melakukan diet Mediterania, yang berbasis buah, sayur, biji-bijian, serta minyak zaitun, sebagai jalan untuk sehat dan terhindar dari kanker payudara.
Riset yang dilakukan ilmuwan dari Spanyol terhadap mencit di laboratorium menunjukkan, senyawa dalam minyak zaitun akan menghalangi gen-gen yang bertanggung jawab dalam pertumbuhan sel tumor pada payudara. Minyak ini juga bekerja dengan mematikan protein yang menjadi “sumber makanan” sel kanker.
Dr.Eduard Escrich, ketua peneliti, menyarankan kita untuk mengonsumsi minyak zaitun 50 ml, atau setara 10 sendok teh minyak zaitun mumi setiap hari. Namun, ia mengatakan bahwa khasiat dari minyak zaitun sebagai penangkal kanker ini baru bisa dipetik bila gaya hidup ini diterapkan dalam jangka panjang.
Diet ala Mediterania sudah diakui para pakar akan pengaruhnya terhadap berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, Alzheimer, Parkinson, dan juga untuk melangsingkan tubuh.
Yunani merupakan negara konsumen minyak zaitun terbesar di dunia. Orang-orang di negara itu mengonsumsi 20 kali minyak zaitun lebih banyak dibanding orang Inggris dan Italia, yang juga termasuk sebagai produsen utama minyak zaitun.
Sebagai Pencegah Radang Usus Besar
Temuan baru itu disajikan Sabtu dalam konferensi Digestive Disease Week di New Orleans, Amerika Serikat.
Beberapa peneliti dari School of Medicine, University of East Anglia, di Inggris, mengikuti perkembangan lebih dari 25.000 orang, yang berusia 40-65 tahun, antara 1993 dan 1997.
Tak seorang peserta pun menderita radang usus besar pada awal studi tersebut. Hingga 2002, 22 peserta terserang penyakit radang itu.
Para peneliti tersebut membandingkan makanan semua orang itu dengan mereka yang tak terserang penyakit tersebut dan mendapati bahwa orang dengan konsumsi paling banyak oleic acid menghadapi kemungkinan 90 persen lebih kecil untuk terserang penyakit radang usus besar.
Oleic acid adalah asam lemak omega-9 tak-jenuh-tunggal yang terdapat pada bermacam sumber hewani dan dan nabati.
Para peneliti itu mengambil kesimpulan bahwa orang yang makanan mereka kaya akan oleic acid memiliki kemungkinan jauh lebih kecil untuk terserang radang usus besar.
“Oleic acid tampaknya membantu mencegah perkembangan radang usus besar dengan memblok bahan kimia di usus besar yang menambah parah radang yang terdapat pada penyakit tersebut,” kata pemimpin studi itu Dr. Andrew Hart di University of East Anglia.
“Kami memperkirakan bahwa sekitar separuh kasus radang usus besar dapat dicegah jika oleic acid dikonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak. Dua sampai tiga sendok makan minyak zaitun per hari akan memiliki dampak melindungi,” katanya.
Radang usus besar adalah penyakit radang isi perut yang mengakibatkan bisul di saluran dubur dan usus besar, sehingga mengakibatkan nyeri di dalam perut, diare dan hilangnya berat badan.
Kaya Antioksidan
Teh hijau selama ini dipercaya memiliki kandungan antioksidan yang hebat. Ternyata, minyak zaitun pun memiliki komponen antioksidan tak kalah hebat dengan teh hijau. Antioksidan adalah zat yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas.
Radikal berasal dari molekul oksigen yang secara kimia strukturnya berubah akibat dari aktifitas lingkungan. Aktifitas lingkungan yang dapat memunculkan radikal bebas antara lain radiasi, polusi, merokok dan lain sebagainya. Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha untuk mencuri elektron yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel. Pencurian ini jika berhasil akan merusak sel dan DNA tersebut. Jika radikal bebas banyak beredar maka akan banyak pula sel yang rusak. Kerusakan yang ditimbulkan dapat menyebabkan sel tersebut menjadi tidak stabil yang berpotensi menyebabkan proses penuaan dan kanker.
Tokoferol pada minyak zaitun
Diantara komponen penting minyak zaitun adalah tokoferol (vitamin E), yang terdiri atas tokoferol alfa, beta, gama, dan delta. Jenis alfa paling tinggi konsentrasinya, hampir mencapai 90 persen dari total tokoferol. Karena itu, minyak ini sangat ideal sebagai antioksidan.
Begitu juga kandungan flavanoid, polifenol, dan squalen. Kandungan polifenol minyak zaitun bahkan 10 kali lipat lebih tinggi dari teh hijau yang selama ini dipercaya berkhasiat sebagai antikanker, darah tinggi, diabetes, stroke, dan jantung koroner.
Kandungan vitamin E dalam minyak zaitun mencapai 14mg/100 g. Vitamin E adalah antioksidan alami yang mampu menangkal oksidasi di dalam tubuh yang bisa merusak sel, sehingga kandungan ini efektif untuk mencegah penuaan dini.
Khasiat Minyak Zaitun untuk Kulit
Minyak zaitun juga berkhasiat mencegah kulit kering, terbakar, keriput, bercak coklat, bahkan kanker kulit akibat sinar ultra violet. Hal ini disebabkan minyak zaitun mengandung lemak sehat yang di dalamnya terdapat serangkaian asam lemak esensial yang membantu kulit melawan kerusakkan akibat sinar ultra violet.
Konsumsi 1 sendok makan minyak zaitun tiap hari membantu menjaga kekenyalan kulit karena tubuh tidak bisa memproduksi asam lemak esensial sendiri.
Orang-orang di negara-negara Mediterania misalnya, menjadikan Minyak Zaitun sebagai salah satu komponen penting dalam diet mereka. Diet ini dikenal dengan diet Mediterania. Diet ini kaya sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan juga lemak (sekitar 40 persen dari kalori total). Salah satu sumber lemak tersebut adalah minyak zaitun .
Studi menunjukkan, orang-orang yang mengikuti pola diet ini berisiko lebih rendah mengalami penyakit jantung dibandingkan orang-orang yang mengikuti pola diet Barat.
Orang dewasa yang mengonsumsi sekitar dua sendok makan virgin olive oil sehari selama satu minggu, memiliki kadar kolesterol lebih rendah dan kadar antioksidan lebih tinggi dalam darah.
Selain itu, sejumlah studi lainnya telah menemukan bahwa minyak zaitun tidak hanya menurunkan kadar kolesterol jahat tetapi juga meningkatkan kadar kolesterol baik HDL. Di samping itu, studi-studi menemukan, minyak zaitun memperlambat kontraksi perut serta membuat Anda lebih kenyang. Dan jika digunakan sebagai pengganti mentega, Anda bisa mengurangi sebanyak 52 kalori.
Tidak semua minyak zaitun diproduksi setara. Minyak yang baik akan bekerja lebih baik pula dalam menambah rasa makanan. Berikut tiga tipe utama minyak zaitun:
- Extra virgin olive oil
Tipe ini mempunyai tingkat keasaman paling rendah dan mempunyai rasa serta aroma yang paling baik. Selain itu, minyak ini juga bekerja paling baik dalam menurunkan kadar kolesterol dan paling kaya antioksidan.
- Olive oil
Tipe ini merupakan campuran minyak zaitun yang sudah disuling dan extra virgin olive oil. Proses penyulingan telah menghilangkan warna, rasa dan beberapa nutrisi.
- Light olive oil
Minyak zaitun tipe ini tetap mengadung kalori yang sama dengan dua tipe lainnya. Hanya saja, minyak ini dihasilkan dari campuran minyak zaitun yang sudah disuling dengan extra virgin oil dalam jumlah cukup sehingga bisa memberikan rasa dan warna ringan.
Sumber : http://proherbal.net/minyak-zaitun-mencegah-risiko-kanker-payudara/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar