Halaman Utama

Selasa, 30 Agustus 2011

Story : Demi Dua Anak Yatim Piatu


Jupitter News _ Kedua mata Oppu Joy Siahaan (46) berkaca-kaca. Tampak air mata tertahan di kelopaknya. Ia berusaha tegar sambil memandang ke arah dua bocah yang berjalan terbata-bata mengangkat keranjang batu yang berat. Kedua anak kelas 1 SD itu adalah yatim-piatu yang diasuhnya sebagai anak angkat.Bocah perempuan Revelita mengangkat batu di Balige
“Kasihan mereka, tak punya orangtua lagi,” ucap janda beranak satu dan bercucu satu ini ketika ditemui BatakNews beberapa waktu lalu. Di bawah panas terik matahari di Desa Lumban Silintong, Kecamatan Balige, Kabupaten Tobasa, abang-beradik Henolix Siahaan (7) dan Revelita Siahaan (6) sibuk mengumpulkan batu yang sudah selesai dipecah Oppu Joy.
Revelita, si adik perempuan, tampak memaksakan diri mengangkat sekeranjang batu sirtu. Pahanya secara bergantian ikut menopang keranjang sambil bergerak selangkah demi selangkah. Abangnya yang lebih kuat menjadikan perut untuk menopang keranjang. Ia bisa berjalan lebih cepat dari sang adik.
Mereka terlihat sangat serius dan terfokus pada pekerjaan berat itu. Selama satu jam BatakNews memerhatikan mereka tapi tidak sepatah kata pun keluar dari mulut mereka — sungguh tidak sepatah kata. Bahkan mereka tidak sekalipun tersenyum atau saling bercanda. “Mereka sudah trauma. Mereka juga masih sedih karena ayah dan ibunya meninggal,” kata Oppu Joy.
“Lihatlah bekas luka di kaki Henolix,” ia bercerita. “Dulu mereka disiksa oleh …,” ia menyebut dua kerabat dekat anak malang itu.
Melihat penderitaan merekalah maka Oppu Joy mengadopsi keduanya. Memang ada orang lain dan pengurus gereja yang berniat mengadopsi mereka, namun dia tidak memberikan. “Meski harus menahan panas memecah batu, saya masih mampu memberi mereka makan dan sekolah.”
Henolix dan Revelita pun tahu diri. Mereka tumbuh jadi anak yang mandiri. Kecuali Minggu, saban hari sepulang sekolah mereka membantu Oppu Joy — tante yang kini menjadi orangtua mereka. Wanita ini sendiri sudah 40 tahun bekerja sebagai pemecah batu. Sejak kelas 1 SD ia sudah melakukannya, karena ibunya pun bekerja memecah batu.
Panasnya sengatan matahari dan kotornya debu beterbangan tak jadi masalah baginya. Yang kadang membuatnya kesal adalah para toke panglong dan kontraktor yang tega menawar batunya dengan harga murah.
Misalnya batu ukuran kepalan tangan orang dewasa atau biasa disebut batu sirtu seharusnya dijual Rp 50 ribu per meter kubik, tapi ditawar Rp 35 ribu. Batu cor yang seharusnya Rp 80 ribu dibeli Rp 60 ribu. Yang paling kecil, batu split, selayaknya Rp 90 ribu namun masih ditawar Rp 70 ribu.
Harga ini sungguh tidak sepadan. Oppu Joy dan juga sekitar 10 pemecah batu di Lumban Silintong menghabiskan waktu satu minggu untuk menghasilkan satu meter kubik batu. Mulai mencongkel batu dengan linggis hingga memecahnya dengan palu.
Tapi masih ada pembeli yang tak berperasaan berkata: “Sudahlah, harga segitu sudah pantas, kalian kan hanya bermodal tenaga.”
Ia juga mengeluhkan sebuah proyek pembangunan jalan oleh pemerintah setempat di Lumban Silintong tahun lalu yang tidak memakai batu-batu dari Oppu Joy atau rekan-rekannya. Batu untuk proyek itu malah dibeli kontraktor jauh-jauh dari Dolok Sanggul, Kabupaten Humbahas. Jarangnya pembeli plus harga tawar yang miring membuat para pemecah batu di Lumban Silintong tidak bisa sepakat memasang harga. “Akhirnya kami berani jual murah, daripada tidak laku. Sementara kami butuh makan.”
Punya harapan kepada pemkab? “Sebenarnya saya pesimis. Tapi kalau mereka mau mendengarkan, tolonglah kami diberi bantuan dana. Saya dengar usaha-usaha kecil seperti pedagang dan pengrajin dapat bantuan begitu.”
Benar juga ya, daripada seperti diberitakan media belakangan: kasih kredit ratusan juta kepada setiap koperasi — dan beberapa ternyata fiktif — yang hasilnya cuma tunggakan miliaran rupiah...

Semoga sekelumit cerita ini BISA menjadi RENUNGAN bagi kita semua..BAHWA masih banyak saudara - saudara kita yang MEMERLUKAN ULURAN TANGAN kita...Ok sampai jumpa lagi sama Jupi pada Articel berikutnya...


Sumber : http://bataknews.wordpress.com/2007/03/22/danau-toba/

Minggu, 28 Agustus 2011

Budidaya Tanaman Pegagan


Jupitter News _ Centella asiatica is a plant that grow wild diperkebunan, cliffs fields etc that has a function as a plant medicine. Gotu kola is generally consumed fresh but also dried to be used as tea, the extract is taken to be processed into capsules or creams, ointments, acne medication, and anti-body lotion. Thus necessary to study the cultivation of plant Centella asiatica with organic fertilizer, inorganic fertilizer with and without the purpose of obtaining the maximum growth and yield. Growth parameters in this research is the number of leaves, number of tillers, leaf area, stolon length, whereas the result parameter is the weight of wet and dry weight.
This type of study is experimental research with Random Design Group (RAK), which consists of a factor with 8 treatment and 3 replications. Ie without fertilizer, inorganic fertilizer (control treatment), organic fertilizer paitan with 3 kinds of doses (0.72 kg N / plot, 1.45 kg N / plot, 2.18 kg N / hide) goat manure organic fertilizer (0, 94 kg N / plot, 1.93 kg N / plot, 2.90 kg N / hide) Population: plant Centella asiatica that fostered organic, inorganic and without fertilization (control) and the sample: most of the plant Centella asiatica that are being subjected to organic fertilization, inorganic and without fertilization.Proportionate sampling technique using Stratified Random Sampling. Consisting of three variables: the independent variables are inorganic fertilizer dose recommendations paitan organic fertilizer, organic fertilizer goat manure that each of the 3 kinds of doses, the dependent variable is the growth (number of leaves, number of tillers, leaf area, stolon length). Results (wet weight and dry weight), and control variables (shade, soil type, plot size, the origin of plants , irrigation and no fertilizer treatment).
Results of analysis of variance showed that the organic fertilizer, inorganic fertilizer and without giving it a very real impact on growth of the plant Centella asiatica . The treatment gives the best effect is inorganic (the average age of observations 21, 28 HST) and the organic goat manure doses of 2.90 kg N / plot (the average of observations 35, 42, 70 HST). From the results of LSD (a = 5%) shows that the organic fertilizer was goat manure showed the best growth and yield. Suggested there is more research on the importance of organic fertilizers on crops other.





Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Dicotyledone
Ordo: Umbillales
Familia: Umbilliferae (Apiaceae)
Genus: Centella
Spesies: C. asiatica & Hydrocotyle asiatica

Pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, pematang sawah ataupun diladang yang agak basah. Tanaman obat ini berasal dari daerah Asia tropik, terssebar di Asia tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Cina, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman obat ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan Antanan.
Sejak jaman dahulu, pegagan telah digunakan untuk obat kulit, gangguan syaraf dan memperbaiki peredaran darah. Masyarakat Jawa Barat mengenal tanaman ini sebagai salah satu tanaman untuk lalapan.

Nama Lokal
pegaga (Aceh), daun kaki kuda (Melayu), antanan (sunda), gagan-gagan, rendeng (jawa), taidah (bali) sandanan (irian) broken copper coin, buabok (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola (India), ji xue cao (Hanzi)

Jenis Pegagan
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan pennutup tanah. Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Tanaman obat Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air.

Kandungan
Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.

Sifat dan ManfaatTanaman obat Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid)

Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. pegagan pada penelitian di rsu dr.soetomo surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah,Penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.

Pengolahan
Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion.

sumber : wikipedia.org
GNU Free Documentation License
Version 1.2, November 2002
Copyright (C) 2000,2001,2002 Free Software Foundation, Inc.
51 Franklin St, Fifth Floor, Boston, MA 02110-1301 USA
Everyone is permitted to copy and distribute verbatim copies
of this license document, but changing it is not allowed.

Tanaman Obat Antanan atau Pegagan (Centella asiatica) untuk Autis

Manfaat utama Centella asiatica adalah ia mampu memperbaiki sistem daya ingat bagi orang-orang yang mengalami kemunduran fungsi otak dan daya ingat. Ia semacam dengan Ginko Biloba bahkan lebih banyak lagi kasiatnya. Suatu penelian membuktikan bahwa Centella asiatica mampu meningkatkan kemampuan mental, meningkatkan IQ, dan meningkatkan kemampuan syaraf memori.

Dalam ilmu farmasi ia dikenal juga sebagai Folia hidrocotyles, yang dipercaya bisa meningkatkan ketahanan tubuh, mencuci darah, dan memperlancar keluarnya air seni (diuretik).
Di cina Centella asiatica telah ribuan tahun digunakan sebagai tonikum. Di Prancis, Centella asiatica sudah ditetapkan sebagai tanaman obat sejak tahun1884. Daun Centella asiatica juga ditetapkan sebagai obat dalam parmakopi di berbagai negara, seperti Belanda, Meksiko, Spanyol, Venezuela, dan India.
Berdasarkan pengakuan Agora Health Publishing, Centella asiatica tergolong the most powerful healing herbs atau tanaman obat yang paling mujarab. Julukan itu didapat setelah melalui uji klinis, terbukti Centella asiatica bisa merevitalisasi pembuluh darah, sehingga peredaran darah ke otak menjadi lancar.

Dengan demikian, ada penambahan kapasitas kerja neurotransmitter di otak yang berfungsi untuk mengingat dan belajar. Dengan kata lain, Centella asiatica dapat meningkatkan kerja otak, mempertajam ingatan, serta menyembuhkan pasien yang mengalami gangguan jiwa.
Ekstrak Centella asiatica dapat memperbaiki jaringan otak yang mengatur terjadinya proses interaksi di dalam otak.Karenanya, Centella asiatica dapat diberikan kepada penderita insomnia, penderita stress, dan penderita kelelahan mental.

Centella asiatica sangat baik digunakan untuk terapi terhadap anak-anak penderita keterbelakangan mental [mental retardation] dan anak hiperaktif.

Centella asiatica adalah sejenis tanaman herbal atau tanaman rempah dengan banyak manfaatnya,” ujar peneliti tanaman obat dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Latifah K Darusman MS, yang juga menjabat sebagai kepala Pusat Studi Biofarmaka IPB.
Centella asiatica mengandung berbagai senyawa berkhasiat obat seperti asiatikosida (triterpenoids), karotenoids, dan garam-garam mineral bermanfaat. Triterpenoids yaitu antioksidan sebagai penangkap radikal bebas yang dapat mematikan sel-sel otak dan merevitalisasi pembuluh darah.
Mengandung Vitamin yang berfungsi untuk meningkatkan stamina dan vitalitas serta sebagai antioksidan yang membantu dalam perkembangan sel-sel otak. Selain itu garamgaram mineral sebagai pembentuk sel darah merah (zat besi) yang berfungsi dalam mylenisasi otak dan peningkatan daya konsentrasi.
Latifah juga mengatakan, Centella asiatica bagus sekali untuk meningkatkan daya ingat dan mengandung aktivitas oksidan yang cukup baik sehingga berkaitan erat dengan ketahanan tubuh. Centella asiatica mempunyai kandungan yang bisa merevitalisasi syaraf dan sel otak, dan disebut ‘makanan untuk otak’ karena berpengaruh langsung pada pusat syaraf di otak.

Centella asiatica sering dipakai untuk memperkuat daya ingat, terutama ketika akan menghadapi ujian di sekolah. Kandungan yang di dapat dalam Centella asiatica, beberapa macam vitamin yaitu A, B, E, G, and K dan mengandung nilai nutrisi yang membantu vitalitas tubuh kita dan berfungsi sedatif.

Penelitian oleh K. Nalini di Kasturba Medical College: ‘Brain Function A’, 1992, menunjukkan bahwa Centella asiatica menunjang kesehatan memori. Centella asiatica mampu memberikan efek relaksasi dan menenangkan terhadap sistem syaraf yang mengalami terlalu aktif serta memberi stimulasi otak sehingga menaikkan kemampuan anak-anak ADD (Attention Deficit Disorder) lebih fokus, dan membantu orang yang sedang mengalami insomnia.
Karena kandungannya yang mempengaruhi langsung ke sistem syaraf di otak, maka di Korea melalui penelitian, ditemukan bahwa Centella asiatica juga bisa menolong pasien Alzheimer.
Menurut penelitian yang dilakukan di Medical Center University of Maryland, kandungannya yang disebut triterpenoids menurunkan kadar kecemasan dan menaikkan fungsi mental sehingga Centella asiatica bisamengobati orang dengan masalah kecemasan dan masalah mental lainnya.

Penelitian terbaru di India bahkan membuktikan, daun Centella asiatica ini sangat berguna bagi anak yang mengalami keterbelakangan mental. Salah satu contoh adalah penelitian dan uji klinis yang dilakukan oleh B.Sathya dan R. Uthaya Ganga, dari Govt. Siddha Medical College, Palayamkottai, India. Uji coba dilakukan pada 15 anak yang mengalami hambatan mental dan diberi 500 mg serbuk Centella asiatica selama 1 bulan. Hasilnya, IQ mereka meningkat sampai 4,6 %.
Semua anak yang mengikuti uji klinis juga lebih mampu berkonsentrasi. Selain itu, anak yang berperilaku pasif, pemalu dan gelisah, berubah menjadi periang, komunikatif dan kooperatif.

Itulah khasiat dari zat asiaticosida yang terdapat dalam Centella asiatica. Senyawa golongan triterpenoid itu mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi dan kewaspadaan. Cara kerjanya dengan melancarkan sirkulasi pasokan oksigen dan nutrisi sel ke otak. Selain itu, daun Centella asiatica juga mengandung senyawa alkaloid yang dapat memberikan energi bagi otak.

TANAMAN OBAT PEGAGAN GANTINYA GINKO BILOBA

Produk berbasis Ginko biloba untuk memperbaiki daya ingat akhir-akhir ini mudah dijumpai di pasar. Sayang, tanaman itu bukan berasal dari negeri kita tapi dari kawasan subtropis. Negeri kita yang dikenal sebagai a mega biodiversity country memiliki tanaman obat serupa. Tanaman obat Centela asiatica L. namanya, atau dikenal dengan pegagan. Jika produk berbasis Ginko biloba mahal, mengapa tidak berpaling ke negeri sendiri?

Orang Jawa mengenal Centella asiatica L. sebagai antanan. Ada pula yang menyebutnya ganggagan, kerok batok, panegowang, rendeng, atau calingan rambut. Sementara orang Sunda menamainya antanan gede. Beberapa daerah lain memiliki nama lokal sendiri: kos tekosan (Madura), pagaga (Makassar), dau tungke (Bugis), kori-kori (Halmahera), kolotidi manora (Ternate). Di Barat sono sebutannya gotu kola. Meski belum banyak dimanfaatkan, masyarakat tradisional sudah memakainya untuk pengobatan. Utamanya oleh orang Asia, termasuk Indonesia. Bisa dikonsumsi dalam bentuk segar, dimasak menjadi sayuran, atau dijus sebagai minuman.

Menurut catatan, asal tanaman obat ini kepulauan sepanjang Samudera Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Selain banyak tumbuh di Indonesia, juga di pesisir timur Madagaskar, dan Mauritius. Pegagan biasanya memilih tempat yang basah, rawa-rawa, atau di sepanjang tepi sungai. Kalau di negeri kita, banyak ditemukan terutama di daerah dataran tinggi dan berbagai tempat seperti sawah, perkebunan teh, dll.

Pegagan termasuk tanaman tahunan daerah tropis yang berbunga sepanjang tahun. Bentuk daunnya bulat, batangnya lunak dan beruas, serta menjalar hingga bisa mencapai semeter tingginya. Pada tiap ruas akan tumbuh akar dan daun dengan tangkai daun panjang dan akar berwarna putih. Dengan berkembang biak secara vegetatif seperti itu, ia cepat beranak-pinak. Jika keadaan tanahnya bagus, tiap ruas yang menyentuh tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru.
Sebagai makanan otak
Bagian yang dimanfaatkan sebagai obat ialah daunnya dan bagian yang berada di atas permukaan tanah.

Sebagai tanaman berkhasiat obat, pegagan telah dimanfaatkan terutama oleh masyarakat India, Pakistan, Malaysia, dan sebagian Eropa Timur sejak ribuan tahun lalu. Ia dipercaya bisa meningkatkan ketahanan tubuh (panjang umur), membersihkan darah, dan memperlancar air seni. Orang-orang Timur Jauh di Eropa bahkan menggunakannya untuk menyembuhkan lepra (penyakit menular kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae) dan tuberkulosis (TBC).

Manfaat penting lainnya, memberi efek positif terhadap daya rangsang saraf otak, dan memperlancar transportasi darah pada pembuluh-pembuluh otak. Pegagan juga dipercaya bisa menanggulangi luka bakar, sirosis hati, keloid, skleroderma, gangguan pembuluh vena, penyakit traumatis, lupus, serta meningkatkan fungsi mental.

Bahkan saat ini sudah dimanfaatkan sebagai tonik untuk memperkuat dan meningkatkan daya tahan otak dan saraf. Tanaman ini juga digunakan secara oral maupun topikal untuk meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises, dan salah urat.

Selain dapat membantu meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh, pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan energy level serta menurunkan gejala stres dan depresi.

Dari uji klinis di India, tanaman ini dapat meningkatkan IQ, kemampuan mental, serta menanggulangi lemah mental pada anak-anak. Penelitian lain membuktikan, tanaman centella dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memori seseorang. Karena manfaatnya itu, tanaman ini juga dikenal sebagai "makanan otak".

Di antara sekian banyak kandungan bahan aktif pada tanaman obat centella seperti asam bebas, mineral, vitamin B dan C, bahan utama yang dikandungnya adalah steroid yaitu triterpenoid glycoside. Triterpenoid mempunyai aktivitas penyembuhan luka yang luar biasa. Beberapa bahan aktif akan meningkatkan fungsi mental melalui efek penenang, antistres, dan anticemas.

Asiatosida berfungsi meningkatkan perbaikan dan penguatan sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat. Dosis tinggi dari glikosida saponin akan menghasilkan efek pereda rasa nyeri. Dikatakan juga, saponin yang terkandung dalam tanaman ini mempunyai manfaat mempengaruhi collagen (tahap pertama dalam perbaikan jaringan), misalnya dalam menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan.
Bikin umur panjang
Manfaat yang berhubungan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan lewat berbagai penelitian. Sebanyak 30 orang pasien anak-anak yang menderita lemah mental menunjukkan kemajuan yang cukup berarti setelah diberi perlakuan dengan ramuan tanaman obat centella selama 12 minggu. Sebanyak enam pasien sirosis hati menunjukkan perbaikan (kecuali yang kronis) setelah dua bulan meminum ramuan centella.

Penelitian lain menunjukkan, berbagai penyakit seperti skleroderma, gangguan pembuluh vena, maupun gangguan pencernaan rata-rata dapat disembuhkan dengan ramuan itu hingga 80% setelah 2 - 18 bulan. Pada orang dewasa dan tua penggunaan centella sangat baik untuk membantu memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan menanggulangi kelelahan.

Centella juga bermanfaat bagi anak-anak penderita attention deficit disorder (ADD). Hal ini karena adanya efek stimulasi pada bagian otak sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi dan fokus. Di samping itu juga mempunyai efek relaksasi pada sistem saraf yang overaktif.

Pendapat lain menyatakan, dalam pengobatan Ayurveda di India tanaman ini dikenal sebagai herba untuk awet muda. Juga diketahui sebagai memperpanjang usia. Hal ini terbukti dari pengamatan, gajah yang kita kenal memiliki umur panjang karena satwa ini memakan cukup banyak tanaman centella.

Mengingat manfaatnya, beberapa negara telah melakukan pembudidayaan, misalnya Hawaii. Bahkan di Oregon, AS, tanaman ini dibudidayakan di rumah kaca oleh Pacific Botanicals, pertanian herba organik. Namun, sebagian besar pasokan pasar berasal dari India yang kualitasnya kurang bagus dan biasanya berwarna kecoklatan. Kandungan bahan aktif masih cukup baik jika diproses dalam keadaan segar atau kering segar.

Nah, jika tidak mau diolok-olok pikun padahal usia belum tua, cobalah mengonsumsi pegagan.

sumber:
http://www.indomedia.com/intisari/2001/Mei/pegagan.htm
http://herbarus.multiply.com/journal


Hasil Penelitian Daun Pegagan (Antanan)

Pengaruh Ekstrak Air Daun Pegagan (Centella asiatica L.) Terhadap Kemampuan Kognitif Dan Kadar Neurotransmiter MonoAmin.
Annisa R. F.
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)-ITB
Ringkasan :
Pegagan (Centella asiatica) telah diketahui mampu mempengaruhi sistem saraf pusat, meningkatkan daya rangsang saraf otak, serta meningkatkan kemampuan belajar dan mengingat (Kumar & Gupta, 2002; Rao et al., 2005). Untuk menguji kemampuan C. asiatica lebih lanjut maka dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak air daun C. asiatica terhadap kemampuan kognitif (terutama uji kemampuan belajar dan mengingat) dan kadar neurotransmiter monoamin (dopamin, norepinefrin, epinefrin, dan serotonin) pada hipokampus tikus (Rattus norvegicus L.) Wistar jantan dewasa. Penelitian ini dilakukan pada lima puluh ekor tikus berumur 16 minggu, dengan berat badan rata-rata 289,39 ± 2,27 g (berkisar antara 250-300 g). Seluruh tikus dibagi rnenjadi lima kelompok (setiap kelompok terdiri dari sepuluh individu), yaitu kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan apapun (KN), kelompok kontrol yang diberi perlakuan dengan pelarut akuabides (KP), serta tiga kelompok perlakuan ekstrak air daun C. asiatica masing-masing dengan dosis 100 mg/kg bb (PI), dosis 200 mg/kg bb (P2), dan dosis 300 mg/kg bb (P3). Pemberian ekstrak air daun C. asiatica terhadap tikus dilakukan secara oral selama delapan minggu dan uji kognitif dengan perangkat Water-E Maze dilakukan sekali setiap minggu.

Untuk mengetahui terjadinya proses belajar dan mengingat, maka pada akhir pengujian seluruh tikus didekapitasi dan hipokampus diisolasi untuk dilakukan pengukuran kadar neurotransmitter monoamin dengan menggunakan HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan lebih cepat dalam mencapai sasaran dan melakukan lebih sedikit kesalahan dalam menyelesaikan uji Water-E Maze dibandingkan dengan kelompok kontrol secara nyata (P<0.05).>efek antistress, juga berperan dalam proses potensiasi jangka panjang (LTP), pembentukan memori jangka panjang (LTM) serta meningkatkan kemampuan belajar. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak air daun C. asiatica dapat meningkatkan kemampuan kognitif tikus dengan mempengaruhi modulasi neurotransmiter monoamin pada hipokampus tikus.

Resep Obat dari Tanaman Pegagan

Posted by Esha Flora | 11/09/2008 | Antanan, Artikel, Mimisan, Pegagan | 0 comments »
Pegagan (Centella asiatica L. Urban)
from :warintek.ristek.go.id

Pegagan termasuk suku atau familia Apiaceae. Tumbuh menjalar di atas tanah terutama di tempat yang banyak terkena sinar matahari langsung tetapi cukup lembab.
Nama lain : pegaga, daun kaki kuda, daun penggaga, pegago (Sumatera); antana, cowet gompeng, gagan-gagan, penigowang, calingan rambat (Jawa); bebele, paiduh (Nusa Tenggara); wisu-wisu, kisu-kisu (Sulawesi); dogauke (Irian); ji xue cao (Cina).
Kandungan : senyawa asiaticosida, senyawa antilepra, garam kalium, magnesiu, kalsium, besi, tanin.

Kegunaan :
Lepra. Segenggam pegagan segar, cuci, rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 3/4 gelas. Minum 3 kali @ 3/4 gelas per hari.

Hipertensi. 20 helai daun pegagan segar rebus dengan 2 gelas air sampai menjadi 3/4 gelas, saring, minum 3 kali @ 3/4 gelas.
Ambeien. 4-5 batang pegagan dan akarnya dicuci, rebus dengan 2 gelas air selama 5 menit, saring, minum rebusan ini 2 kali sehari @ 1 gelas selama beberapa hari.

Demam. Segenggam pegagan dicuci, lumatkan, beri 3/4 gelas air dan garam, aduk, saring. Minum pagi hari sebelum sarapan.

Demam yang tidak diketahui penyebabnya. Segenggam penuh daun pegagan dicuci, lumatkan, beri 1/2 gelas, saring, beri garam. Minum pagi hari sebelum sarapan. Hari berikutnya segenggam penuh daun pare dibuat sama seperti di atas. Lakukan selang-selang selama 10 hari.
Melancarkan air seni. Segenggam daun pegagan dicuci, lumatkan, tempelkan pada pusar.

Campak. 2 gengam daun pegagan dicuci, rebus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal 1 gelas, minum setiap hari sekali sampai sembuh.

Batuk. Segenggam pegagan segar, cuci, lumatkan, beri air 3/4 gelas dan gula batu, aduk, saring. Minum sekali sehari sampai sembuh.

Mimisan. Segenggam daun pegagan dicuci, rebus dengan 3/4 gelas air, saring, minum. Ulangi 3 kali sehari.

Sakit kepala. Segenggam daun pegagan, 1/4 sendok jintan dicuci, rebus dengan segelas air sampai tinggal setengah, saring, beri 1 sendok madu sebelum diminum.

Mata merah, bengkak. Segenggam daun pegagan dicuci, lumatkan, peras, saring, teteskan ke mata yang sakit 3-4 kali sehari.

Menambah nafsu makan. Segenggam daun pegagan segar dicuci, rebus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal segelas. Minum sehari segelas.

Sumber : 
http://student-research.umm.ac.id/index.php/dept_of_biology/article/view/2617

http://seto-manda.blogspot.com/2010/12/budidaya-tanaman-obat-antanan-atau.html

Jumat, 26 Agustus 2011

Panglima Burung Suku Dayak



Jupitter News _ Hi bro, we rang a few days the news of the death of the person most in your time on this earth by the Americans that Osama bin Laden, why are so crowded bro, probably because of the controversy in the treatment Obama bury the bodies into the sea and also the photographs that circulated in fake news media believe, ahh nggk endless discuss the issue bro, now we are into the mystery of this one first bro, up, s of pictures of birds at the top commander, was a fake bro .. nggk reception, immediately wrote SEEP Yes.



In the Dayak people, believed to be a creature which was mentioned very Court, Way, Knights, and charismatic. The figure is said to inhabit the mountains in the interior of Borneo, and the figure is always in contact with the supernatural. Then figure highly in dewakan by the person dayak considered a spiritual leader, warlord, teachers, and elders are honored. Dayak is the warlord, Commander of the bird, called by the Dayak Pangkalima inland.
 
There are countless versions of the story about this figure, especially after his name sticking out during the riots of Sambas and Sampit. Someone mentioned he had lived for hundreds of years and lived on the border between West Kalimantan and Central Kalimantan. There is also news of the Commander of the intangible magic bird and can be shaped male or female depending on the situation. Also on the figure of the Commander of the Bird which is a Dayak community leaders who have gone, but his spirit can be encouraged to communicate through a ritual. Until the story says he was an incarnation of the hornbill, a bird considered sacred and holy in Borneo.

There is also a version that tells us that the Commander of the Bird is the title given to a commander on the ground Meliau, the District, West Kalimantan. Commander of daily life is like ordinary people (just do not get married) and the figure of his commander will be present if there is chaos in the land of Dayak. Likewise with the Commander of the Dragon. Commander of the Dragon is a resident of Nanga Mahap, Sekadau District, West Kalimantan.Commander of the Dragon has passed away, but he has a nephew and family. One of the Dragon is the nephew of the Commander of District Council members Sekadau 2004-2009. So Bird Commander, Commander of the Dragon is a figure that actually exist. So tell me which version.

In addition to the many versions of the story, across Borneo there are also many people who claim to be Commander Bird, either in Tarakan, Sampit, or Pontianak.
Then how a Commander bird, how could he represent the Dayak?. In addition to powerful and invulnerable, Commander Bird also is a figure of calm, quiet, patient, and do not like making trouble. This is consistent with the typical Dayak people who are also friendly and patient, sometimes even shy. Quite difficult to persuade people to want to be photographed inland Dayak, sometimes had to deliver compensation in the form of clove cigarettes.But any claim that only believed in three different ways: some believe, some do not believe, and there is a hesitation. There has been no authentic evidence to make sure one of them is really the true Commander Bird. There are so many outstanding issues and stories, but there is one version which I think is very suitable to describe what and who it Penglima Bird. He is a figure depicting the Dayak people in general. Commander of the Bird is the symbol of the Dayaks. Whether it's nature, his actions, and everything about him.



And the reality on the ground breaking all the stereotypes of the Dayak as a cruel, vicious, and violent. In social life, the Dayak people can be fairly shy, still receive newcomers with good, and always maintain the integrity of both religious heritage and rituals. As Penglima birds inhabit the patient and remain calm inland Dayak community too much to give in when loggers and gold miners into their territory.
Although still firmly holds the teachings of the ancestors, there was never any conflict when members of society are turning to the religions brought by immigrants.
Boisterous life of the settlers did not make them angry and do not turn into tension in the space environment is called the Danum Dayak people Ngaju Kaharingan.

 
There is one case Commander Bird down the mountain, that is, when after continuous patient and his patience was exhausted.
Simplicity was identical with the figure of Commander Bird. Although an eminent figure, he does not reside in a palace or a luxury building. He was hiding and meditated in the mountains and with nature. Inland Dayak community has never concerned with the nominal value of money.The newcomers could easily berbarter goods such as coffee, salt, or cigarettes with them. Commander Bird told ra
rely manifest itself, because it is not like the show of strength. Likewise the Dayaks, who are not haphazardly into the city carrying a saber, chopsticks, or arrows.These weapons are generally used for hunting in the forest, and the saber is not released from tainted (sarongs) if no subject is important or urgent. So where is the culture of violence and fury of the Dayaks who was widely talked about and feared?

  
Commander of the birds was a very patient person, but if the limits of his patience had crossed the line, the case will be different. It will become a pemurka. This is really a perfect depiction of the Dayak people are friendly, shy, and the patient, but will be turned into a very vicious and cruel if it is his patience has run out.


Commander of the Birds of wrath will soon go down the mountain and gather his forces.Traditional rituals in West Kalimantan called Red Bowl will be made to collect the soldiers saentero Dayak of Borneo. Bersahut war dances-replication, saber firmly attached at the waist. Those people who had been an excellent would look creepy. The smile on her face disappeared, replaced by malignant eyes like hypnotized. They are ready to fight, Mengayau (beheaded) and take a head that is considered the enemy is everywhere and can only be stopped when the head of the customs that are considered representative of the Commander of the Bird awaken them.


This is what happened in Central Kalimantan town of Sampit few years ago, when the decapitation occurs everywhere in almost every corner of the city. 
Though cruel and ferocious in anger, as well as Bird Penglima Dayak people still cling to the norms and rules which they believe . Among others, it does not pollute the sanctity of places of worship of any religion by destroying it or killing in it.
Because violence in the Dayak community was placed as an option or a last resort, when patience was exhausted and could no longer be a peaceful road traveled, so they believe in their point of view.
Murder, and activities mengayau, in their little hearts could not be done, but because it pushed to the last option and to change what they think is wrong, it should be done. And this is the actual culture of violence is to be feared.

Mystique is very identical to the Dayaks. Vicious and cruel stereotypes still attached. It was not all good, because there are many shortcomings and mistakes. What's more violence, whatever form and for some reason it's revenge, economic, social inequality, and others still can not be justified. An eye for an eye will only lead to blindness for all.Apart from all kinds of legends and myths, or whether the character real.
Commander Bird for me is a symbol of the true figure of the Dayak people.

Amun ikam kada maulah ulun visual cloud, kada gene ulun handak bahual nevertheless opposed casing instead ulun maangkat cloud dingsanak casing, so that in say the Banjar Kalimantan in particular to describe the attitude of the Dayaks.

Okay bro up here was the story of Commander Bird thank you for visiting this simple blog, bye. Peace from Jupitter Pandawa

please copy and paste the article above but


 if you do not mind please list the source of


 the linkback to this blog. thanks ....!!!








Sumber : http://gebyarmanusialangka.blogspot.com/2011/08/misteri-panglima-burung-panglima-perang.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+JagadMisteri+%28JAGAD+MISTERI%29

Jumat, 19 Agustus 2011

Kandungan Kimia Pada Tanaman " Pegagan " Dan Manfaatnya Dalam Dunia Kesehatan

Kandungan Kimia Dalam Pegagan 

pegagan5 Senyawa Aktif Dalam Tanaman Pegagan 

Jupitter News _ Pegagan mengandung asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoisde, brahminoside, brahmic acid, madasitic acid, hydrocotyline, mesoinositol, centellose, caretenoids, garam mineral (seperi garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi) zat pahit vellarine dan zat samak. Diduga senyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam berbagai aktivitas penyembuhan penyakit. Asiaticoside berperan dan senyawaan sejenis juga berkhasiat anti lepra (kusta). Secara umum, pegagan berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya.
Selain itu, Pegagan mengandung berbagai senyawa berkhasiat obat seperti asiatikosida (triterpenoids), karotenoids, dan garam-garam mineral bermanfaat. Triterpenoids yaitu antioksidan sebagai penangkap radikal bebas yang dapat mematikan sel-sel otak dan merevitalisasi pembuluh darah.
Vitamin yang berfungsi untuk meningkatkan stamina dan vitalitas serta sebagai antioksidan yang membantu dalam perkembangan sel-sel otak. Selain itu garamgarammineral sebagai pembentuk sel darah merah (zat besi) yang berfungsi dalam mylenisasi otak dan peningkatan daya konsentrasi. Menurut penilitian yang dilakukan di Afrika oleh salah satu Mahasiswi IPB Ine Wasillah, tumbuhan pegagan ini mampu mengobati penyakit sifilis.



kapsul pegagan Senyawa Aktif Dalam Tanaman Pegagan 



Klasifikasi Ilmiah 

Pegagan Atau Tanaman Kaki Kuda Famili: Umbelliferae
Nama Binomial: Centella asiatica (Linn) Urban
Sinonim : Hydrocotyle asiatica, Linn. Pasequinus, Rumph.
Nama Lain :
Indonesia (Daun kaki kuda) Jawa (Pegagan, Gagan-gagan, Rendeng, Kerok batok, Calingan Rambat) Ujung Pandang (Pegaga) Sunda (Antanan gede, Antanan rambat) Bugis (Dau tungke) Madura (Kos tekosan) Halmahera (Kori-Kori) Tapanuli (Ampapaga) Papua (Dogauke) Inggris (Spadeleaf, pohekula) Cina (Beng da wan, han ke cao) Belanda (Indische Waternevel)

Komposisi

centella-asiatica Kaki kuda yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine (campuran damar dengan minyak terbang/atsiri), tanin, zat samak, mineral serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra (Morbus Hansen) dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.

Deskripsi

Tanaman kaki kuda (Centella asiatica L. Urb) secara turun temurun digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai jenis penyakit. Tanaman ini juga terkenal sebagai obat untuk revitalisasi tubuh dan pembuluh darah dan juga sebagai brain tonic atau obat antilupa bagi orang dewasa dan manula (manusia lanjut usia). Bahkan di beberapa negara tanaman ini sangat terkenal sebagai obat antilepra, kusta, antipiretik, diuretik, sedatif, anti radang dan menstimulasi penyembuhan luka.



Sumber  :  http://www.pegagan.org/senyawa-aktif-dalam-tanaman-pegagan/ http://tanamandanobat.blogspot.com/

Selasa, 16 Agustus 2011

Manusia Aneh / Manusia Kera

Jupitter News _ Nheeee kali ini Jupi mau ngajak temen - temen semua ngedengerin cerita dari temen kita tentang " Pertunjukan Manusia Aneh " Ok untuk lebih jelas mari kita simak sama - sama EITTTZZZZ...!!! AWAS JANGAN SAMBIL NGUPIL YAHHH Heheheeeeee....Ok gini ceritanya : " Kemarin ketika saya mendapatkan bahwa ada manusia kera di salah satu pusat perbelanjaan di Bali, saya langsung bergegas kesana. Dan benar saja, ketika saya sampai di tempat itu memang ada sebuah pertunjukan yang berjudul Gebyar manusia langka apa aneh??? Rada lupa gw, tp yg pasti ini pertama kalinya donks di kota gw dikunjungi pertunjukan macem tu.. Tapi yang bikin semakin heboh karena yang dipertunjukkan adalah manusia-manusia langka (kalo menurut gw sie mereka kurang beruntung aja dilahirkan dengan fisik seperti itu). Di sana ada manusia 2 manusia kera, nyang 1 dari gorontalo, yang satunya lagi gw lupa darimana coz sibuk merhatiin mereka coz gw rada kenal sama wajah mereka. Setelah gw tanya sama ibunya Septi (manusia kera yang cewek) memang katanya anaknya pernah ditampilkan di salah satu stasiun swasta. Sbelon masuk gw bayar tiket dulu Rp. 10.000,00. Demi memuaskan rasa penasaran, gw bergegas masuk ke dalam thu ruangan, ternyata orang-orang udah pada sibuk memfoto mereka. Mumpung gw bawa ponsel akhirnya gw ikut juga foto mereka dan foto bareng mereka. Di bawah ini adalah moment-moment Septi yang sempet gw abadikan dengan kamera ponsel ".



Jujur gw sangat kasihan mana ni anak. Beberapa saat setelah foto-foto sempet gw samperin balik dia, eh matanya udah berlinang air mata. Gw jadi berempati sama dia, gimana ya perasaan gw kalo gw berada pada posisinya dia, pasti bakalan sedih banget. Demi sedikit bantuan finansial, dia harus merelakan tampil di depan umum dengan semua prasangka orang-orang. Fiuhhhhh, mata gw jadi ikut berkaca-kaca ngeliat dia nangis. Maklum, gw bukan tipe orang tegaan, sebagai ganti foto-foto tadi ya aku keluarin deh beberapa lembar uang gw kasi ke dia, semoga tangisnya itu ga lama-lama deh. Senyummu mengalihkan dunia kami. Tapi jangan dengan hal yang negatif, Oke sob???

Berikut gw mw bahas manusia kera kedua yang dipertontonkan disana malam tadi, kalo ga salah namanya catur, asalnya gua lupa.. Hehehehe. Bukan lupa se, tapi emang ga sempat nanya. Dia periang banget waktu gw foto-foto, tapi ga tau deh apa yang bergejolak di dalam hatinya. Berikut beberapa momen yang sempet gw abadikan sama si Catur (manusia yang dilahirkan kurang beruntung "rada halus bahasanya"):


Udah??? Ckckck, gw ga habis pikir. Padahal asal mereka jauh banget dari tempat gw tinggal, kok bisa nyampe sini ya. Si Catur ni bener-bener ceria orangnya, disuruh pose gini-gitu nurut aja dia. Tapi semoga thu senyuman bahagia tulus dari dalam hatinya. Anak-anak unik lainnya Nina dan Dina (dikaruniai tubuh bersisik ketika dia berumur 1 bulan, begitu setelah gw tanya langsung ke bapaknnya). Mereka juga keliatan fine-fine aja ketika banyak orang ngerubutin mereka buat foto-foto. Malah mereka rada cuek, mereka lebih milih saling ngutekin kuku satu sama lain. Ni dia momen gw bersama 2 bersaudara yang kurang beruntung ini:


Nah, mereka semua gw jumpai dalam gebyar itu. Yang lainnya lagi gw nemuin beberapa foto yang terpampang di dinding tentang manusia dan makhluk-makhluk aneh lain, silakan diliat:


Gimana???? Yang emang suka postingan ini, Jupi tunggu komentarnya di halaman bawah yaw??? Bersikaplah baik kepada semua orang yang sob, jangan liat kulit luarnya ja. Yang penting inner BEAUTYnya....




Sumber : http://gebyarmanusialangka.blogspot.com/2010/04/manusia-langka.html
http://jupitterpandawa.blogspot.com/

Silahkan masukan comentar anda

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...